Manajemen Kinerja, Apa itu? Sebenarnya, manajemen dan kinerja memiliki pengertian sendiri-sendiri. Manajemen berarti pengaturan, sedangkan kinerja memiliki maknanya sendiri. Untuk penjelasan yang lebih detail, berikut merupakan beberapa penjelasan mengenai manajemen dan kinerja dalam satu kesatuan. Pengertian Kinerja Kinerja merupakan hasil yang hendak dicapai, terutama oleh pihak individu, yang ditetapkan berdasarkan peraturan yang berlaku, didasarkan pada bentuk pengerjaan yang tengah dilakukan. Mangkunegara, sebagai ahli yang menggeluti bidang ini, mengatakan bahwa kinerja adalah hasil pekerjaan yang telah dihasilkan oleh seorang pegawai, guna mencapai tujuan yang diinginkan. Setelah mengetahui pengertian kinerja, kini dilanjutkan dengan keterangan mengenai manajemen kinerja dalam bentuk yang padu. Secara umum, dapat diambil pengertian bahwa ia merupakan kegiatan yang digunakan untuk memastikan untuk mencapai tujuan, dengan cara yang efektif, efisien dan konsisten. Selain itu, diterangkan pula bahwa makna dari performance management ini adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan bahwa sasaran dan target perusahaan atau organisasi terpenuhi secara berkelanjutan. Kegiatan tersebut dimulai dari tahap proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan terakhir evaluasi kinerja perangkat atau pihak input-output. Terdapat beberapa ahli maupun cendekiawan yang menerangkan makna dari konsep tersebut. Diantaranya adalah Bacal, yang menerangkan bahwa manajemen kinerja merupakan komunikasi yang dilakukan oleh karyawan dengan pihak pengelola organisasi atau perusahaan secara langsung. Proses tersebut mencakup berbagai kegiatan untuk menumbuhkan harapan serta pemahaman yang jelas akan bentuk pekerjaan yang harus dilakukan. Amstrong juga menerangkan konsep tersebut pada tahun 2004. Menurutnya, ia adalah pendekatan strategis serta terpadu dan berkelanjutan, guna memberikan keberhasilan pada pihak organisasi atau perusahaan. Caranya dengan meningkatkan kinerja pegawai di dalam perusahaan tersebut, untuk kemudian dikembangkan kemampuan tiap individu serta pihak pengembang. Pengertian yang berbeda diberikan oleh Castello, ia mengungkapkan bahwa Manajemen kinerja merupakan dasar seta kekuatan yang mendorong segala keputusan organisasi, usaha yang harus dilakukan serta pengalokasian sumber daya dari belakang. Schwarz menjelaskan bahwa konsep tersebut memiliki arti sebagai Gaya manajerial yang dasarnya merupakan komunikasi secara langsung dan terbuka, antara manajer dengan karyawan, mencakup pencapaian yang hendak dicapai, umpan balik antar kedua belah pihak, serta penilaian kinerja. Tujuan Manajemen Kinerja Karyawan Terdapat beberapa tujuan dari manajemen kinerja pada karyawan atau pegawai. Diantaranya sebagi berikut. Tujuan sinergik Tujuan tersebut berkaitan dengan berbagai kegiatan karyawan dengan fokus utama berupa tujuan organisasi ataupun perusahaan. Dalam jalannya aktifitas tersebut, membutuhkan definisi tujuan dan hasil yang hendak dicapai, perilaku, pengembangan serta hubungan timbal balik kinerja yang dilakukan karyawan. Serta strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan administratif Dalam tujuan ini, informasi mengenai menajerial kinerja diberikan, khususnya sebagai bentuk evalusi kinerja pegawai. Hal tersebut berguna untuk keperluan administratif, promosi, pemberhentian karyawan serta evaluasi. Tujuan pengembangan Merupakan kegiatan yang dilakkan untuk mengembangkan kemampuan karyawan yang telah berhasil mencapai bidang kerjanya. Berupa pemberian pelatihan untuk karyawan dengan kinerja yang kurang, serta menempatkannya pada posisi yang dianggap cocok dan sesuai dengan keahlian mereka. Tiga hal tersebut merupakan tujuan dari manajemen kinerja secara umum. Secara khusus, terdapat beberapa tujuan, diantaranya adalah Mendapatkan peningkatan kerja secara berkelanjutan Fokus pada atribut serta kompetensi yang diperlukan oleh organisasi Pemberdayaan karyawan; berupa landasan untuk memberikan imbalan dan penalti Membuat kesepakatan antara pihak manajer dengan karyawan untuk rencana pengembangan organisasi Tahapan Manajemen Kinerja Ada beberapa tahapan manajerial kerja yang harus dilakukan guna memenuhi kualifikasinya. Terdapat empat tahap yang harus dilakukan secara berurutan, terus menerus dan melibatkan pihak manajer dengan karyawannya. Directing / planning Tahap ini merupakan tahap dimana perilaku kerja karyawan di identifikasi berdasarkan basi atau dasar kompetensinya. Planning atau perencanaan diisi dengan pengarang yang bersifat praktis guna merencanakan target yang hendak dicapai, kapan waktu yang tepat serta bantuan apa yang sekiranya perlu diberikan. Target memiliki sifat yang realistis, bisa dicapai, tidak terlalu tinggi ataupun rendah, serta jelas sasaran dan rentang waktunya pencapaiannya. Sebuah target pun harus jelas apa yang hendak dicapai, bagaimana langkah mencapainya, serta terukur dan dapat dipahami keberhasilannya oleh orang lain. Managing / Supporting Tahap kedua dari manajemen kinerja ini berfokus pada penerapan monitoring ataupun manajerial pada proses jalanya kerja organisasi. Berfokus pada dukungan, pengendalian, serta pengaturan agar tetap sesuai rencana yang telah ditetapkan. Ketetapan tersebut didapatkan dari kriteria maupun proses kerja yang sesuai dengan prosedur. Review / appraising Dalam tahap ini, utamanya merupakan kerja-kerja evaluasi. Review dilakukan dengan melakukan pengulangan ulasan kinerja yang dilaksanakan pegawai sebelumnya. Kemudian, kinerja diukur dan dinilai. Pada tahan review, terdapt data yang harus mendukung argumen dan manajer sebagai evaluator, harus bertindak secara objektif. Developing / rewarding Fokus dalam tahap ini terletak dalam pengembangan serta penghargaan pada kinerja yang telah dilakukan oleh karyawan. Hasi evalusasi menjadi penentu dalam tahap ini, serta keputusan apa yang hendak di ambil selanjutnya oleh pihak evaluator. Keputusan tersebut memiliki hasil berupa langkah perbaikan, pemberian penghargaan, penetapan anggaran, ataupun melanjutkan kinerja yang telah dilakukan sebelumnya. Proses Manajemen Kinerja Manajemen kinerja memiliki beberapa proses dalam pelaksanaannya, sehingga ia tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Tata cara yang sesuai tersebut, kemudian akan memberikan hasil akhir yang lebih maksimal dan dapat dirasakan manfaatnya. Masukan Manajerial kinerja perusahaan memerlukan berbagai masukan, baik input maupun output, yang berguna untuk meraih tujuan serta bersinergi dengan oganisasi ataupun perusahaan. Beberapa masukan yang diperlukan diantaranya adalah sumber daya manusia, modal,material, metode dan mekanisme kerja, hingga peralatan dan teknologi guna menunjang kinerja kayawan. Sebagai sebuah konsep, manajerial kinerja memerlukan masukan berupa kapabilitas dan kemampuan kerja SDM yang telah mereka rekrut, baik sebagai seorang individu maupun kumpulan kelompok. Kapabilitas tersebut dapat dilihat dari pengetahuan, kompetensi, keterampilan dan skill lainnya. Proses Selanjutnya merupakan proses. Proses sendiri berawal dari perencanaan tentang bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan tersebut. Selain itu, dalam proses, dirancang pula sumber daya maupun aktivitas penunjang yang bisa membantu meraih tujuan tersebut. Dalam manajemen kinerja, proses penilaian serta pengkajian ulang keputusan yang telah diambil, maupun langkah yang telah diambil, ditinjau dan dievaluasi ulang, guna mengetahui apakah proses tersebut memang sesuai untuk meraih tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan. Proses seharusnya dilakukan secara jujur untuk menghindari berbagi hal yang sekiranya akan merugikan perusahaan kedepannya. Keluaran Keluaran merupakan hasil praktis yang didapatkan dari kinerja yang telah dilakukan perusahaan maupun organisasi, baik dalam bentuk barang jadi maupun jasa. Hasil tersebut kemudian harus dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan, untuk dilihat apakah keluaran yang dihasilkan sudah sesuai, lebih rendah ataupun lebih tinggi dari tujuan tersebut. Apabila lebih rendah, maka diperlukan evaluasi agar kinerja yang akan datang membaik. Umpan balik atau feedback akan berkontribusi dalam perencanaan ulang tujuan, serta guna mengimplementasikan kinerja yang telah dilakukan oleh karyawan dan manajer. Manfaat Proses terakhir dari manajemen kinerja adalah pengambilan manfaat. Dampak atau manfaat yang telah dihasilkan harusnya memberikan dampak yang positif terhadap kinerja atau pengembangan organisasi. Misalnya, keberhasilan karyawan dalam mencapai target yang telah ditetapkan, akan meningkatkan motivasi agar kinerja perusahaan semakin tinggi. Namun, dalam permisalan yang disebutkan sebelumnya, terdapat dampak negatif yang akan mengikuti, apabila karyawan tidak berada di lingkungan yang kondusif, yakni sombong hati, semaunya sendiri serta bermalas-malasan sebab telah berhasil mencapai target. Karena itu, lingkungan kerja yang positif dan saling mendukung diperlukan untuk memberikan manfaat yang lebih maksimal. Aspek Kinerja Terdapat beberapa aspek dari kinerja yang harus ada, guna hasil yang lebih optimal. Menurut Blumenthal dalam karyanya di tahun 2003 mengenai aspek kinerja, ia menjelaskan bahwa peningkatan suatu kerja merupakan hasil dari perbaikan aspek. Aspek tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut. Stabilitas organisasi Stabilitas dalam organisasi ini memiliki makna bahwa apapun yang terkait dengannya. Memberikan layanan secara konsisten diberikan oleh organisasi tersebut, serta dihantarkan dengan baik pada pelanggan secara berkelanjutan. Stabilitas finansial Dalam manajemen kinerja, stabilitas ini terkait dengan kemampuan organisasi untuk memenuhi berbagai kewajiban jangka pendek, ataupun jangka panjang untuk beberapa kasus tertentu. Misalnya, organisasi ataupun perusahaan mampu membayar tagihan berbagai produk yang mereka gunakan. Dalam pembangunan kapasitas, stabilitas finansial merupakan hal ynag penting untuk diperhatikan. Kualitas program Baik berupa produk maupun layanan, kualitas program pada suatu organisasi didasarkan pada dampak yang telah dihasilkan. Termasuk dalam hal tersebut program mana yang sekiranya efektif, serta sistem pengeluaran seperti apa yang harusnya di adaptasi oleh organisasi tersebut. Pertumbuhan organisasi Pertumbuhan ini dapat dilihat dari perkembangan perusahaan atau organisasi untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan. Kemudian dilanjutkan dengan menyediakan lebih banyak produk keluaran, baik jasa maupun produk fisik. Secara umum, pertumbuhan organisasi tidak terikat dengan indikator kinerja karyawan. Manfaat Manajemen Kinerja Manajemen kinerja seharusnya memberikan dampak positif, bermanfaat, tidak hanya untuk karyawan, manajer, ataupun perusahaan dan organisasi itu sendiri. Manfaat tersebut didapatkan dengan proses manajerial yang baik, serta kinerja karyawan yang berperan penting dalam peningkatan produk ataupun jasa yang sebelumnya telah ditargetkan. Manfaat manajerial kinerja, secara umum, dibagi dalam tiga bagian, yakni manfaat bagi individu, organisasi serta manajer maupun atasan. Untuk organisasi Bagi organisasi maupun perusahaan, manajerial kinerja karyawan bermanfaat sebagai referensi untuk menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan yang telah ditargetkan untuk tim maupun individu, guna meningkatkan kinerja karyawan pada umumnya. Selain itu, dengan lingkungan kinerja yang baik, komitmen antara karyawan dengan organisasi akan semakin tinggi. Manfaat lainnya adalah mendukung program perubahan budaya dan kultur di tempat kerja agar kondusif dan tidak stagnan. Ia juga bermanfaat untuk mendasarkan perencanaan karir tiap karyawan di depannya, meningkatkan keterampilan karyawan, serta sebagai upaya untuk terus meningkatkan dan mengembangkan keadaan organisasi. Bagi manajer atau atasan Selanjutnya merupakan manfaat manajemen kinerja bagi atasan atau manajer. Sebagai pihak evaluator dan pengawas, manfaat yang diterima oleh manajer terkait dengan manajerial kerja karyawannya adalah pengklasifikasian kinerja serta eksitasi perilaku dari karyawannya. Dengan demikian, ia mampu memberikan penilaian yang efektif kedepannya. Dalam manajerial karyawan tersebut, manajer juga bisa memberikan imbalan non-finansial kepada bawahannya, menawarkan peluang penggunaan waktu yang lebih berkualitas, serta upaya untuk memotivasi semangat dan kinerja tim maupun individu. Manajer juga bisa membuat kerangka kerja yang berguna untuk meninjau ulang kompetensi dan kinerja karyawannya. Manfaat untuk karyawan Bagi karyawan terdapat manfaat yang bisa diambilnya dari manajerial karyawan. Misalnya untuk mendapatkan informasi mengenai peran serta tujuan yang harus dicapai, mendukung dan mendorong kinerja karyawan lain serta lingkungan tempat kerja. Karyawan juga dapat memanfaatkan peluang kerja untuk peluang memanfaatkan waktu yang lebih berkualitas, mengembangkan kinerja dan skillnya, serta membantunya untuk fokus mencapai tujuan. Talenta by MekariSoftware Manajemen Kinerja Terbaik Talenta adalah salah satu merk HRIS human resources information system, yakni software perangkat lunak untuk manajemen sumber daya manusia. Software HRIS biasanya bertujuan mengurangi beban kerja administrasi di bidang penggajian, perpajakan karyawan, absensi, dan performance appraisal. Dengan aplikasi penilaian kinerja karyawan dari Talenta, HR akan lebih mudah dalam mereview kinerja karyawan secara objektif karena tersedianya berbagai metode review komprehensif dari Talenta. Benefit lainnya dapat Anda temukan pada link berikut Sehingga hadirnya Talenta by Mekari memberikan solusi dengan menghadirkan aplikasi HRD yang dapat diakses secara online juga dilengkapi dengan KPI dashboard yang akan semakin mempermudah HR dalam memantau kinerja karyawan sudah sejalan dengan tujuan perusahaan. Untuk lebih lengkapnya Anda dapat mengunjungi link berikut Talenta menggunakan business model managed subscription, jadi anda berlangganan secara tahunan ke Talenta untuk menggunakan software ini. Tidak bisa bayar sekali didepan lalu pakai selamanya. Selain itu, semua data yang ada di dalam aplikasi Talenta by Mekari akan terjamin keamanannya, karena kami memiliki kualitas keamanan standar ISO 27001 yang setara dengan bank. Talenta juga menggunakan teknologi enkripsi sehingga data-data yang tersimpan tidak akan dapat dilihat oleh pihak yang tidak berwenang. Fitur Talenta by Mekari Berikut beberapa fitur utama yang dapat membantu HR dalam mengelola sumber daya manusia suatu perusahaan. Software attendance management untuk mengelola cuti, absen, jadwal shift kerja, perhitungan lembur dan timesheet karyawan. Aplikasi absensi online untuk mengelola kehadiran karyawan tanpa perlu menggunakan mesin fingerprint. Aplikasi HRIS untuk mengelola database karyawan, proses rekrutmen hingga manajemen aset. Software payroll untuk melakukan penggajian lebih efisien dengan perhitungan yang akurat dan cepat. Aplikasi slip gaji untuk mengelola slip gaji karyawan dengan lebih aman dan mudah diakses kapan saja dan dimana saja. Dengan fitur – fitur ini, HR dapat mengelola rekrutmen karyawan dengan lebih mudah, mulai dari job listing, penjadwalan interview, hingga onboarding hanya dalam satu aplikasi yang terintegrasi dan berbasis online. Tertarik mencoba Talenta secara gratis? Kunjungi sekarang juga!
Kelebihan Tidak membutuhkan biaya operasional tinggi untuk membangun sebuah dedicated server tambahan. Maintenance lebih mudah dilakukan, karena basis data hanya berlokasi pada satu tempat saja. Proses update data dan juga informasi di dalam basis data akan menjadi lebih cepat dan dapat mencegah terjadinya miskomunikasi.
Sistem informasi eksekutif adalah sistem informasi yang menyediakan informasi bagi eksekutif atau anggota-anggota organisasi yang memiliki wewenang untuk membuat keputusan mengenai kinerja keseluruhan perusahaan, di mana informasi tersebut dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. Sedangkan menurut Rahman & Saudin 2022, hlm. 95 sistem informasi esekutif merupakan sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi eksekutif dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk mengidentifikasi masalah. Pemakai yang awam dengan komputer pun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem dilengkapi antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk menggunakannya. Hal tersebut karena menurut Mcleod dalam Rahman & Saudin, 2022, hlm. 95 suatu sistem informasi eksekutif dirancang untuk membantu eksekutif mencari informasi yang diperlukan pada saat mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apapun yang paling bermanfaat. Lebih lanjut Mcleod menjelaskan bahwa implementasi dan pemakaian dari sistem informasi eksekutif ini meliputi menyediakan akses terhadap seluruh jenis informasi, menyediakan keluwesan pelaporan dan menyediakan perangkat untuk menganalisis informasi, dan membantu eksekutif mengidentifikasi masalah. Sementara itu menurut menurut Turban dalam Rahman & Saudin, 2022, hlm. 95 sistem informasi eksekutif SIE atau biasa disebut sebagai sistem pendukung eksekutif, atau executive information system EIS adalah sistem informasi berbasiskan komputer yang menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh para eksekutif, di mana sistem ini menyediakan akses yang cepat pada informasi yang tepat waktu dan akses langsung terhadap laporan-laporan manajemen. Istilah eksekutif memang mengandung makna yang cukup luas dan kabur. Namun, eksekutif yang dimaksud pada sistem informasi eksekutif adalah berbagai hal yang menunjang perencanaan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan oleh apa eksekutif atau para pembuat keputusan. Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer puncak hanya dapat mengandalkan semua sub-sistem atau bawahannya saja dan akan kesulitan untuk menyerapnya secara bersamaan. Para eksekutif harus mencari dan menggabungkan data menjadi suatu bentuk yang bisa mereka amati sendiri dan isakan sering menghasilkan kekaburan serta misinterpretasi dari kondisi yang sesungguhnya, dan sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut. Tugas Eksekutif Untuk benar-benar memahami apa yang akan digeluti oleh suatu sistem informasi eksekutif, tentunya kita juga harus benar-benar tahu apa sebetulnya yang menjadi tugas nyata atau persoalan pokok yang dihadapi seorang eksekutif. Beberapa tugas atau hal yang harus dilakukan eksekutif meliputi beberapa poin di bawah ini. Menurut Henri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staff, mengarahkan dan mengendalikan. Perencanaan sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan fungsi-fungsi lain oleh tingkat yang lebih rendah. Peran-peran manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah negosiator. Salah satu contoh, seorang manajer puncak berunding dalam menggabungkan usaha merger, dan manajer tingkat bawah/ rendah berunding tentang tanggal penerimaan dengan pemasok. Agenda dan jaringan Kotter, menurut P. Kotter dari Harvard para eksekutif mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap a menetapkan agenda-tujuan yang harus dicapai perusahaan panjang, mencegah, dan jangka pendek; b membangun jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus menyelesaikan agenda tersebut; c menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu Rahman & Saudin, 2022, hlm. 96. Komponen Sistem Informasi Eskekutif Secara umum, menurut Rahman & Saudin 2022, hlm. 96 komponen yang membentuk suatu sistem informasi eksekutif di antaranya adalah sebagai berikut. Hardware Perangkat Keras Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita harus memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif harus diletakkan yang pertama dan kebutuhan eksekutif harus didefinisikan sebelum perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk suatu EIS meliputi empat komponen, yakni a Input Device/ alat masukan Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki, verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika; b Central Processing Unit Adalah pusat komponen karena ini dapat mengontrol komponen mesin komputer yang lain; c File Penyimpanan Data Eksekutif dapat mempergunakan ini secara terpisah untuk menyimpan keterangan bisnis, dan bagian ini juga dapat membantu eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah; d Output Device/ alat keluaran Eksekutif dapat menggunakan alat ini untuk membaca rekaman visual dan sistem ini memerlukan dukungan dan hardware komputer yang tidak begitu mahal. Alat ini juga dapat meningkatkan akses dari keterangan EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan. Software Perangkat LunakMemilih perangkat lunak penting untuk mendesain satu EIS yang efektif. Oleh sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana cara mengintegrasikan data ke dalam suatu sistem sangatlah penting. Perangkat lunak dasar yang diperlukan untuk satu EIS meliputi empat komponen, yakni a Teks yang mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks dapat di dokumentasikan; b Database Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor dan platform komputer membuka akses eksekutif bagi Eksekutif; c Dasar grafis Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam keterangan visual untuk Eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah bagan gugus berkala, diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan mengorientasi graf bagan balok; d Dasar model EIS memodelkan data yang mengandung data statistik rutin dan khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif lain. Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep yang perlu dibahas, yaitu faktor-faktor penentu keberhasilan critical success factors, management by exception, dan model mental yang akan dijelaskan sebagai berikut Faktor Penentu Keberhasilan Critical Success Factor Adalah hal-hal faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi. Faktor-faktor ini dalam setiap perusahaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Tahun 1961 D. Donald Daniel dari Mc Kinsey dan Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF critical success factors yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang fisien. Sebagai contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil administratif, dan inovasi menciptakan produk-produk asuransi. Management by Exception MBE Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja aktual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan seperti perangkat lunak EIS yang dapat mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh eksekutif. Model Mental Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi information compression dan menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan. Tahun 1973, Johnson-Lavid menciptakan istilah model mental, yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu di ambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti proxy Rahman & Saudin, 2022, hlm. 97. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi Eksekutif Rockart &Delong dalam Rahman & Saudin, 2022, hlm. 98 mengidentifikasi 8 faktor penentu keberhasilan system informasi eksekutif yang di antaranya adalah sebagai berikut. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen, Eksekutif tingkat puncak, lebih baik CEO karena harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS dengan mendorong penerapannya. Sponsor operasi, kalau sponsor eksekutif sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih rendah, misal wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana. Staf jasa informasi yang sesuai, tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan sistem itu. Teknologi informasi yang sesuai H/ W dan S/ W tidak lebih dan tidak kurang. Manajemen data, data harus selalu mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam dimasukkan dalam sistem. Juga perlu analisis melalui drilldown dengan bertanya kepada manajer data atau keduanya. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis, EIS harus berhasil memecahkan masalah-masalah spesifik/ untuk memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani teknologi informasi. Manajemen atas Penolakan organisasi. Jika seorang eksekutif menolak EIS, perlu upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah tersebut, kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi masalah tersebut. Manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem Jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas menganggap masalah tersebut tidak terkendali. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif Semua sistem memiliki kekurangan dan kelebihan. Akan tetapi, itu semua tergantung dari penggunaan dan pengguna. Begitu pula dengan sistem informasi eksekutif ini pun juga memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri. Beberapa kelebihan sistem informasi eksekutif di antaranya adalah sebagai berikut. Mempermudah para eksekutif untuk menggunakan pengalamannya dalam dunia komputer. Menyediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman perusahaan. Keterangan yang disediakan semakin mudah dimengerti. Biasanya menawarkan efisiensi untuk membuat keputusan. Melakukan penyaringan data untuk manajemen. Meningkatkan pemeriksaan keterangan. Dapat Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang bersifat luas. Sedangkan kekurangan dari sistem informasi eksekutif di antaranya adalah sebagai berikut. Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks. Pada perusahaan kecil mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membuat implementasi. Karena sistemnya besar, terhitung cukup sulit untuk mengaturnya. Referensi Rahman, W., Saudin, L. 2022. Bahan ajar sistem informasi manajemen. Bandung Penerbit Widina Bhakti Persada.Tentunyabanyak nasabah yang pindah ke bank lain karena takut akan keamanan uangnya. Keamanan sistem dimaksudkan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu; kerahasiaan, ketersediaan dan integritas. 1. Kerahasian. Setiap organisasi berusaha melindungi data dan informasinya dari pengungkapan kepada pihak-pihak yang tidak.
Pengertian Sistem InformasiManfaat Sistem InformasiJenis-Jenis Sistem Informasi1. Sistem Informasi Transaksi Transaction Processing System/TSP2. Sistem Informasi Manajemen Management Information System/MIS3. Sistem Informasi Keputusan Decision Support System/DSS4. Sistem Informasi Eksekutif Executive Information System/EISKomponen Sistem Informasi1. Hardware2. Software3. Basis Data4. Jaringan KomunikasiSiklus Hidup Sistem Informasi1. Perencanaan Sistem Informasi2. Analisis Sistem Informasi3. Perancangan Sistem Informasi4. Implementasi Sistem Informasi5. Operasi dan Pemeliharaan Sistem InformasiKelebihan Sistem Informasi1. Efisiensi Operasional2. Peningkatan Produktivitas3. Penyimpanan Data yang Aman dan Terpusat4. Kemampuan untuk Mengambil Keputusan yang CepatKekurangan Sistem Informasi1. Kebutuhan Biaya yang Tinggi2. Kesulitan dalam Integrasi Sistem3. Keamanan Data yang Rawan Terhadap SeranganKesimpulanRingkasanSaranPengertian Sistem InformasiApa itu Sistem Informasi? Sistem Informasi adalah suatu rangkaian komponen yang terintegrasi secara sinergis untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan informasi dalam suatu organisasi atau Informasi SI melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk mengelola data dan informasi guna mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih kata lain, Sistem Informasi adalah cara untuk mengelola informasi yang diperlukan untuk menjalankan bisnis dan membuat Sistem InformasiSistem Informasi menjadi sangat penting dalam dunia bisnis modern. Bisnis yang efektif memerlukan SI yang efektif pula. Sistem Informasi memiliki banyak manfaat yang dapat membantu bisnis dalam berbagai cara, antara lainMempercepat pengambilan keputusan dengan menyediakan data dan informasi secara real-time dan efisiensi operasional dengan otomatisasi proses bisnis yang dapat menghemat waktu dan kualitas produk dan layanan dengan penggunaan data dan informasi yang lebih baik untuk melakukan perencanaan dan daya saing dan inovasi dengan memungkinkan bisnis untuk mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan data dan perusahaan untuk melakukan bisnis dengan cara baru, seperti e-commerce dan pemasaran dasar untuk analisis dan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin keseluruhan, SI adalah alat penting yang dapat membantu bisnis untuk beroperasi dengan lebih efisien, meningkatkan efektivitas, dan meningkatkan daya Sistem Informasi1. Sistem Informasi Transaksi Transaction Processing System/TSPSistem Informasi Transaksi TSP digunakan untuk mengelola transaksi harian dalam sebuah organisasi atau perusahaan, seperti penjualan, pembelian, atau terdiri dari database transaksi yang memungkinkan informasi transaksi dapat diakses dengan cepat dan akurat. TSP juga dapat menghasilkan laporan transaksi untuk membantu manajemen dalam membuat keputusan operasional Sistem Informasi Manajemen Management Information System/MISSistem Informasi Manajemen MIS membantu manajemen dalam memantau kinerja bisnis dengan menyediakan informasi yang diperlukan dalam mengambil keputusan menyediakan laporan yang berguna seperti laporan keuangan, laporan penjualan, dan laporan produksi yang memungkinkan manajemen untuk memantau kinerja bisnis secara keseluruhan. MIS biasanya digunakan oleh manajemen tingkat Sistem Informasi Keputusan Decision Support System/DSSSistem Informasi Keputusan DSS membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks dan tidak pasti. DSS biasanya digunakan untuk analisis data, peramalan, dan pengambilan keputusan berdasarkan simulasi dan mengumpulkan data dari berbagai sumber dan memprosesnya dengan algoritma tertentu untuk memberikan rekomendasi dan alternatif keputusan yang paling Sistem Informasi Eksekutif Executive Information System/EISSistem Informasi Eksekutif EIS menyediakan informasi secara langsung untuk para eksekutif dan manajemen tingkat atas untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan menyediakan informasi yang berkaitan dengan kinerja bisnis secara keseluruhan, seperti laporan keuangan, tren pasar, dan hasil riset. EIS biasanya dirancang dengan antarmuka grafis yang mudah digunakan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan keseluruhan, jenis-jenis sistem informasi yang berbeda memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-beda, dan dapat membantu organisasi atau perusahaan dalam mengelola informasi dengan lebih efektif dan Sistem Informasi1. HardwareHardware perangkat keras adalah komponen fisik yang digunakan dalam SI, termasuk komputer, perangkat penyimpanan data, perangkat jaringan, printer, dan perangkat keras adalah salah satu komponen utama SI, karena menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan memproses SoftwareSoftware perangkat lunak adalah program atau aplikasi yang digunakan untuk mengelola dan memproses data dalam SI. Software dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu software sistem dan software sistem seperti sistem operasi dan pengelola basis data digunakan untuk mengelola dan mengoptimalkan penggunaan perangkat keras, sementara software aplikasi seperti program pengolah kata dan program akuntansi digunakan untuk memproses informasi spesifik dalam konteks bisnis atau Basis DataBasis data database adalah kumpulan data yang terstruktur dan disimpan dalam format elektronik, yang dapat diakses dan diproses oleh data biasanya terdiri dari beberapa tabel atau entitas yang saling terkait, dan digunakan untuk mengelola data yang berbeda dalam organisasi. Basis data dapat diakses dan dimanipulasi melalui software pengelola basis data seperti Oracle dan Jaringan KomunikasiJaringan komunikasi adalah infrastruktur yang digunakan untuk menghubungkan perangkat keras dan perangkat lunak dalam SI, sehingga memungkinkan pengiriman dan penerimaan informasi antara komponen SI yang komunikasi dapat terdiri dari beberapa komponen seperti kabel, router, switch, dan modem. Jaringan komunikasi juga dapat menggunakan teknologi nirkabel seperti Wi-Fi dan keseluruhan, komponen SI yang berbeda bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi atau masing-masing komponen sangat penting dalam memastikan SI dapat berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat yang Hidup Sistem InformasiSiklus hidup sistem informasi adalah rangkaian tahapan yang dijalankan dalam membangun dan mengelola SI dalam sebuah organisasi. Siklus ini terdiri dari lima tahapan utama, yaitu perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, dan operasi dan Perencanaan Sistem InformasiPerencanaan sistem informasi merupakan tahap awal dalam siklus hidup SI. Pada tahap ini, organisasi menentukan kebutuhan dan tujuan SI yang ingin ini melibatkan identifikasi masalah, pemetaan kebutuhan bisnis, penentuan anggaran, dan penentuan sumber daya yang dari tahap ini adalah dokumen rencana bisnis yang berisi deskripsi lengkap tentang SI yang akan dibangun dan bagaimana SI tersebut akan membantu organisasi mencapai tujuan Analisis Sistem InformasiPada tahap analisis, organisasi melakukan penelitian lebih mendalam tentang SI yang ingin dibangun. Tahap ini melibatkan analisis kebutuhan pengguna, analisis proses bisnis, analisis data, dan pemetaan kebutuhan fungsional dan dari tahap ini adalah dokumen spesifikasi kebutuhan yang berisi deskripsi rinci tentang fungsionalitas SI dan persyaratan teknis yang harus Perancangan Sistem InformasiTahap perancangan adalah tahap di mana organisasi merancang struktur dan arsitektur SI berdasarkan hasil dari tahap ini melibatkan perancangan basis data, perancangan antarmuka pengguna, perancangan arsitektur jaringan, dan perancangan sistem keamanan. Hasil dari tahap ini adalah dokumen rancangan sistem yang berisi deskripsi rinci tentang struktur dan arsitektur Implementasi Sistem InformasiTahap implementasi adalah tahap di mana organisasi membangun dan menginstal SI berdasarkan hasil dari tahap ini melibatkan pengembangan software, pengadaan hardware, konfigurasi basis data, konfigurasi jaringan, dan pengujian sistem. Setelah sistem berhasil diuji, maka sistem siap untuk diluncurkan dan diimplementasikan secara Operasi dan Pemeliharaan Sistem InformasiTahap terakhir dalam siklus hidup SI adalah operasi dan pemeliharaan. Pada tahap ini, organisasi memantau dan menjalankan SI, melakukan pemeliharaan rutin, dan melakukan perbaikan dan peningkatan jika ini melibatkan monitoring kinerja SI, menjaga keamanan SI, melakukan backup dan restore data, serta melakukan perbaikan dan upgrade sistem. Tahap ini berlangsung selama seluruh masa penggunaan SI dan berakhir ketika SI dihapus atau diganti dengan sistem hidup Sistem Informasi sangat penting untuk memastikan bahwa SI yang dibangun dapat berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat yang diharapkan. Setiap tahap dalam siklus hidup memiliki peran dan tanggungKelebihan Sistem InformasiSistem informasi membawa banyak manfaat bagi organisasi, termasuk meningkatkan efisiensi operasional, produktivitas, penyimpanan data yang aman dan terpusat, dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang Efisiensi OperasionalSistem informasi membantu meningkatkan efisiensi operasional dengan mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas ini memungkinkan staf untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih penting dan strategis, sehingga mempercepat waktu respon terhadap kebutuhan pelanggan dan meningkatkan kepuasan Peningkatan ProduktivitasDengan Sistem informasi, organisasi dapat meningkatkan produktivitas karena SI memungkinkan akses data dan informasi yang lebih cepat dan mudah, sehingga memungkinkan staf untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan itu, SI juga memungkinkan staf untuk berkomunikasi dan bekerja sama secara lebih efektif, baik di dalam maupun di luar Penyimpanan Data yang Aman dan TerpusatSistem informasi memungkinkan penyimpanan data yang aman dan terpusat, sehingga memudahkan pengelolaan dan akses data. Dengan SI, data dapat diakses secara cepat dan mudah, dan organisasi dapat memastikan keamanan data dengan mengontrol akses ke data Kemampuan untuk Mengambil Keputusan yang CepatSistem informasi juga memungkinkan organisasi untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat dengan menyediakan informasi dan analisis data yang ini memungkinkan organisasi untuk merespons perubahan pasar dan lingkungan bisnis dengan lebih cepat dan efektif, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan mempercepat pertumbuhan Sistem informasi tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisasi, tetapi juga memberikan manfaat finansial. Investasi dalam SI dapat membantu organisasi mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan daya karena itu, investasi dalam SI merupakan investasi yang sangat penting bagi setiap organisasi yang ingin bertahan dan tumbuh dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan Sistem InformasiMeskipun SI memberikan banyak manfaat bagi organisasi, namun terdapat beberapa kekurangan tantangan yang harus dihadapi dalam adalah beberapa tantangan SI yang umum dihadapi oleh organisasi1. Kebutuhan Biaya yang TinggiPengembangan dan implementasi SI membutuhkan biaya yang tinggi. Investasi dalam perangkat keras dan perangkat lunak baru, pelatihan karyawan, dan dukungan teknologi yang diperlukan untuk menjalankan sistem dapat memakan banyak itu, organisasi harus mempertimbangkan biaya ini secara matang dan memastikan bahwa penggunaan SI akan memberikan manfaat yang signifikan bagi Kesulitan dalam Integrasi SistemOrganisasi yang memiliki sistem informasi yang kompleks seringkali mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan sistem-sistem tersebut menjadi satu sistem yang ini dapat mengakibatkan data dan informasi yang tidak konsisten dan sulit untuk dikelola, serta kesulitan dalam berbagi data dan informasi antara departemen dan unit organisasi yang Keamanan Data yang Rawan Terhadap SeranganSistem informasi menyimpan data dan informasi yang sensitif dan penting bagi organisasi. Oleh karena itu, keamanan data menjadi hal yang sangat penting. Data dan informasi yang disimpan dalam SI dapat menjadi target serangan oleh hacker dan harus memastikan bahwa sistem keamanan yang kuat telah diterapkan untuk melindungi data dan informasi dari ancaman yang menghadapi tantangan ini, organisasi harus mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan bahwa SI yang digunakan dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan bagi bagi organisasi untuk memiliki strategi SI yang matang dan mengintegrasikan SI dengan strategi bisnis dan teknologi yang lebih luas, serta memastikan bahwa keamanan data dan privasi dijaga dengan mengatasi tantangan ini, organisasi dapat memaksimalkan manfaat SI dan meningkatkan daya saing mereka di Informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, basis data, dan jaringan komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan membagikan informasi yang diperlukan oleh SI yang umum meliputi sistem informasi transaksi, sistem informasi manajemen, sistem informasi keputusan, dan sistem informasi eksekutif. Komponen utama SI meliputi hardware, software, basis data, dan jaringan hidup SI meliputi perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, dan operasi serta pemeliharaan. Penggunaan SI memberikan banyak manfaat bagi organisasi, termasuk efisiensi operasional, peningkatan produktivitas, penyimpanan data yang aman dan terpusat, serta kemampuan untuk mengambil keputusan yang terdapat beberapa tantangan dalam penggunaan SI, seperti kebutuhan biaya yang tinggi, kesulitan dalam integrasi sistem, dan keamanan data yang rawan terhadap mengoptimalkan manfaat SI dan mengatasi tantangan yang muncul, organisasi perlu memperhatikan beberapa saran berikutMemiliki strategi SI yang matang dan terintegrasi dengan strategi bisnis dan teknologi yang lebih bahwa keamanan data dan privasi dijaga dengan baik dengan menerapkan sistem keamanan yang bahwa biaya pengembangan dan implementasi SI telah dipertimbangkan secara matang dan memberikan manfaat yang signifikan bagi sistem SI yang terintegrasi dan dapat berfungsi dengan baik di seluruh departemen dan unit pemeliharaan rutin dan pembaruan pada SI untuk memastikan bahwa sistem tetap berfungsi dengan baik dan menerapkan saran-saran ini, organisasi dapat memaksimalkan manfaat SI dan meminimalkan risiko serta tantangan yang muncul dalam penggunaannya.A Kelemahan Sistem Informasi Kesehatan. Kelebihan dari sistem informasi kesehatan adalah informasi yang didapat akurat, pendataan dilakukan dengan cermat, pengambilan keputusan kebijakan yang tepat, biaya yang dikeluarkan lebih murah meski pada awalnya cukup mahal (investasi jangka panjang), dan keterbukan dalam berbagai aspek.
Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen Dr. Ir. Arif Imam Suroso, CS. Disusun Oleh Arif Harmano 2015 PENDAHULUAN Latar Belakang Pengembangan teknologi informasi hari ini begitu masif dan cepat. Kemudahan-kemudahan yang di hasilkan dalam pengembangan teknologi informasi ini membuat seluruh proses yang tadinya berbelit-belit dan panjang dapat di pangkas dalam waktu yang relatif lebih TI dalam berbagai aspek kegiatan bisnis dapat dipahami karena sebagai sebuah teknologi yang menitikberatkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat Wilkinson dan Cerullo,1997. Semua hal ini juga berlaku dalam melakukan transaksi perbankan, yang meliputi penyimpanan dana, proses pemindahan dana atau pun proses tarik tunai. Hampir setiap nasabah perbankan melakukan aktivitas perbankan mereka dengan menggunakan kemudahan yang disediakan oleh Bank, seperti pengambilan uang melalui ATM, layanan kartu debit, kartu kredit, atau yang lainnya. Bahkan nasabah seperti mememiliki cabang di tangan mereka sendiri. Penyediaan kemudahan dan layanan seperti itu secara tidak resmi memang menjadi seperti suatu keharusan bagi Bank yang berorientasi ritel dewasa ini. Bahkan nasabah yang bersifat korporasi ataupun nasabah institusi pemerintahan juga berorientasi pada kemudahan melakukan transaksi perbankan. Dalam memenuhi tuntutan' kemudahan tersebut yang diterjemahkan sebagai layanan kepada nasabahnya, tentunya Bank juga dituntut untuk mengutamakan faktor keamanan bertransaksi dengan menggunakan layanan tersebut. Salah satu faktor penting dalam memenuhi tuntutan pengamanan ini adalah dalam hal penyediaan teknologi kartu yang digunakan. Banyak kita temui bahwa penerapan sistem informasi yang dikembangkan oleh perusahaan atau perbankan tidak dapat dimanfaatkan secara optimal bagi pengembangan bisnis atau kurang dapat mendukung perbaikan operasional perusahaan sebagaimana harapan awal dikembangkannya tehnologi informasi pada perusahaan tersebut, sementara biaya investasi untuk pengembangan tehnologi informasi telah dikeluarkan dengan budget yang sangat besar. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam penerapan tehnologi informasi pada suatu organisasi perusahaan. Tujuan dan Rumusan Masalah Tujuan dari penulisan makalah ini mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan atau kesuksesan dalam implementasi sistem informasi pada perbankan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999. Selain itu Sistem informasi Manajemen SIM adalah serangkaian sub sistem informasi yang terintergrasi dan mampu mentransformasi data, sehingga dapat menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi dan berdampak akhir pada meningkatkan produktivitas dari perusahaan. . Fungsi Sistem Informasi Sistem informasi seyogyanya mendukung strategi bisnis organisasi, proses bisnis, struktur dan budaya organisasi khususnya dalam lingkungan bisnis yang dinamis Silver,M., Markus and Cynthia 1995. Fungsi sistem informasi setidaknya mencakup a. Mendukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntasi, finance, manajemen operasi, pemasaran dan manajemen sumber daya manusia. b. Kontributor utama dalam mendukung efisiemsi kegiatan operasional, produktifitas dan moral SDM, pemberian layanan prima pada customer dan kepuasan customer. c. Sumber Informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses pengambilan keputusan yangefektif d. Bagian yang penting dari upaya pengembangan produk dan jasa yang kompetitif sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi dalam persaingan global. e. Bagian utama dari sumberdaya organisasi dan biayanya dalam menjalankan bisnis sehingga memerlukan pengelolaan sumberdaya yang prima. f. Kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan menantang bagi jutaan pria dan wanita. Type Sistem Informasi Menurut O'Brien, terdapat beberapa tipe sistem informasi, yaitu 1. Sistem Informasi Penunjang Kegiatan Operasional Operation Support System. a. Sistem Pengolahan Transaksi Transaction Processing System b. Sistem Pengendalian Proses Process Control System c. Sistem Otomatisasi Kantor Office Automation System 2. Sistem Informasi Pengambilan Keputusan Management Support System. a. Sistem Informasi Pelaporan Management Information System b. Sistem Penunjang Keputusan Decision Support System c. Sistem Informasi Eksekutif Executive Information System 3. Other Systems a. Expert systems b. Knowledge Management Systems c. Strategic Information Systems. Aspek Keprilakuan Behavioral Aspect dalam Penerapan Teknologi Informasi Menurut Bodnar dan Hopwood 1995 ada tiga hal yang berkaitan dengan penerapan TI berbasis komputer yaitu ; a Perangkat keras hardware; b Perangkat lunaksoftware c Pengguna brainware. Ketiganya elemen tersebut saling berinteraksidan dihubungkan dengan suatu perangkat masukan keluaran input-output media, yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. Perangkat keras Hardware adalah media yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak atau software yaitu sistem dan aplikasi yang digunakan untuk memproses input untuk menjadi informasi, sedangkan pengguna brainware merupakan hal yang terpenting karena fungsinya sebagai, pengembang hardware dan software, serta sebagai operator input dan sekaligus penerima output sebagai pengguna sistem atau user. Pengguna sistem adalah manusia yang secara psikolog memiliki suatu prilaku tertentu yang melekat pada dirinya, sehinggaa spek keprilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna brainware TI menjadi penting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang menjalakan TI BAB III PEMBAHASAN Penerapan Sistem Informasi Manajemen pada Perbankan Sistem informasi manajemen merupakan faktor utama yang sangat penting bagi perbankan, Sistem tehnologi informasi pada industri perbankan telah berkembang sangat pesat dimana penggunaan tehnologi informasi telah menyentuh seluruh aktivitas operasional dan bisnis di setiap lapisan jenjang pekerjaan. Bermacam-macam tehnologi informasi telah digunakan baik untuk mendukung operasional, pengembangan produk maupun untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial. Aplikasi Teknologi Informasi Dalam Bidang Perbankan antara lain 1. Penunjang Operasional Core Banking Online Real Time. 2. Aplikasi Operasional Pembukaan Rekening. 3. Aplikasi pelaporan 4. ATM 5. Phone Banking 6. Internet Banking 7. SMS/m-Banking 8. E-Cash atau uang elektronik Dan masih banyak lagi aplikasi-aplikasi tehnologi informasi yang digunakan pada industri perbankan yang sangat kompleks sehingga dapat dikatakan industri perbankan adalah merupakan industri yang disetiap aktivitasnya menggunakan basis sistem informasi tehnologi. Tetapi hal yang perlu diperhatikan bahwa penggunaan tehnologi informasi yang bermacam-macam sesuai fungsi dan penggunaannya pada industri perbankan tidak jarang merupakan tehnologi informasi yang tidak atau kurang terintregasi satu sama lain yang menyebabkan kurang optimalnya penerapan tehnologi informasi tersebut karena masing-masing aplikasi menggunakan basis tehnologi informasi yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Seperti telah dijelaskan pada sebelumnya bahwa Teknologi informasi berperan sebagai alat yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi dan berdampak akhir pada meningkatkan produktivitas dari perusahaan. Selain itu Faktor manusia akan sangat menentukan kebaikan dan kegunaan teknologi tersebut. Untuk itu, pengembangan sistem informasi membutuhkan suatu teknik dan perencanaan yang baik agar sistem yang dikembangkan tersebut dapat berjalan dan berfungsi secara efektif dan efisien serta tidak mengalami kegagalan. Terdapat beberapa faktor penentu kegagalan dan keberhasilan dari implementasi sistem informasi di suatu perusahaan O'Brien, 2005. 1. Keterlibatan End User Tidak jarang tehnologi informasi yang digunakan tidak sesuai dengan proses bisnis yang terjadi dilapangan sehingga tehnologi informasi kurang bermanfaat. Dikarenakan kurangnya peran aktif dari user atau pengguna yang kurang efekltif. 2. Dukungan Manajemen Eksekutif Dukungan manajemen eksekutif merupakan faktor penting untuk proses keberhasilan dalam penerapan sistem tehnologi informasi yang akan digunakan oleh organisasi perusahaan karena akan berperengaruh kepada konsistensi penerapan tehnologi informasi tersebut, tidak jarang tehnologi informasi yang telah dikembangkan dengan biaya yang sangat besar dan menggunakan tehnologi paling mutahir sekalipun namun tidak dimanfaatkan dengan baik karena kurangnya dukungan manajemen eksetukitf dalam implementasinya dan beralih kepada tehnologi informasi yang lain. 3. Kejelasan Pernyataan Kebutuhan Antara penyedia jasa tehnologi informasi vendor dengan user perusahaan pengguna tidak tercapai titik temu dalam merumuskan tehnologi informasi yang tepat yang dapat digunakan oleh user perusahaan pengguna sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik operasional perusahaan pengguna tehnologi informasi tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh ketidakjelasan dalam pernyataan kebutuhan akan tehnologi informasi seperti apakah yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga menyebabkan tehnologi informasi yang telah dibeli kurang dapat diaplikasikan secara optimal dalam mendukung operasional maupun bisnis perusahaan. Namun tidak jarang ketergantungan user perusahaan pengguna dalam implementasi tehnologi informasi kepada vendor sangat besar dan memerlukan biaya yang besar pula untuk penyempurnaan maupun pengembangannya agar tehnologi informasi tersebut benar-benar dapat digunakan secara optimal. 4. Perencanaan Yang Matang dan Tepat Perencanaan strategic yang matang dan tepat dalam penggunaan tehnologi informasi merupakan faktor yang sangat penting dalam implementasi sistem informasi tehnologi yang akan digunakan. Dengan demikian perusahaan akan dapat menentukan arah kebijakan tehnologi informasi yang tepat dalam rangka mendukung operasional, pengembangan bisnis maupun upaya memenangkan persaingan bisnis dan menciptakan competitif adventage dari penerapan tehnologi informasi tersebut. 5. Harapan yang Realistik Setiap organisasi perusahaan mengharapkan bahwa dalam penerapan sistem informasi tehnologi yang akan memberikan nilai tambah yang lebih baik dibandingkan sebelum digunakannya sistem informasi tehnologi, tidak jarang tehnologi informasi yang telah dibeli dengan biaya yang sangat besar kurang sesuai dengan harapan perusahaan dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, menunjang pengembangan bisnis maupun menciptakan kompetitif adventage bagi perusahaan. Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Penerapan Sistem Informasi Manajemen 1. Kurangnya Input dari End User 2. Tidak Lengkapnya Pernyataan Kebutuhan dan Spesifikasi serta Senantiasa Berubah-ubah 3. Kurangnya Dukungan Manajemen Eksekutif 4. Inkompentensi Tehnologi Kemudahan Penggunaan yang dipersepsikan Perceived ease ofuse Davis, 1989 mendefinisikan kemudahan penggunaan easeof use sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami. Menurut Goodwin 1987; Silver 1988; dalam 1992 ,intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna user dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan akan mengurangi uha baik waktu dan tenaga seseorang didalam mempelajari komputer. Perbandingan kemudahan tersebut memberikan indikasi bahwa orang yang menggunakan TI bekerja lebih mudah dibandingkan dengan orang yang bekerja tanpa menggunakan TI secara manual. Pengguna TI mempercayai bahwa TI yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya compartible sebagai karakteristik kemudahan penggunaan. 1989 memberikan beberapa indikator kemudahan penggunaan TI antara lain meliputi 1 Komputer sangat mudah dipelajari, 2 Komputer mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna 3 Keterampilan pengguna bertambah dengan menggunakan komputer 4 Komputer sangat mudah untuk dioperasikan. Untuk variabel kemudahan pemakaian, Iqbaria 1994 juga telah menguji dalam studinya apakah penerimaan penggunaan mikro komputer dipengaruh ioleh kemudahan penggunaan yang diharapkan oleh sipengguna atau karena tekanan sosial. Temuan studi Iqbaria 1994 membuktikan bahwa TI digunakan bukan mutlak karena adanya tekanan sosial, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan TI bukan karena adanya unsur tekanan, tetapi karena memang mudah digunakan. Berdasarkan telaah teoritis dan hasil-hasil pengujin empiris diatas, dapat disimpulkan bahwa penerimaan penggunaan TI juga turut dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan TI, ini merupakan refleksi psikologis pengguna yang lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang dipahaminya dengan mudah. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Penggunaan sistem tehnologi informasi merupakan hal yang sangat penting dan mutlak dilakukan oleh setiap organisasi perusahaan terutama industri perbankan yang sarat dengan teknologi informasi dalam setiap aktivitas operasional maupun pengembangan bisnisnya. Budaya Perusahaan dan perilaku karyawan end user merupakan faktor yang penting dalam pengembangan dan implementasi sistem informasi terhnologi yang digunakan perusahaan, sebaik apapun tehnologi informasi yang digunakan apabila tidak diikut dengan perubahan budaya dan perilaku pada penggunanya maka teknologi informasi yang digunakan akan menjadi kurang bermanfaat. Persepsi para personil orang-orang yang terlibat dalam implementasi sistem akan berpengaruh pada akhir suatu sistem, apakah sistem itu berhasil atau tidak, dapat diterima atau tidak, bermanfaat atau tidak jika diterapkan. Pada penerapannya sistem informasi tehnologi harus dilakukan secara baik dan hati-hati dengan memperhatikan perencanaan yang matang dan tepat, budaya perusahaan, perilaku karyawan dalam penggunaan tehnologi dll sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi perusahaan pada industri perbankan. DAFTAR PUSTAKA O'Brien JA and George Marakas. 2009. Management Information System. Ninth Boston. Bodnar H George and Hopwood William. Accounting Information System, edisi bahasa Indonesia, oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M Tambunan, buku satuedisi keenam,PenerbitSalemba Empat, Jakarta. O'Brien, James A. 2005. Introduction to Information Northern Arizona. Trisnawati " Pertimbangan prilaku dan faktor penentu keberhasilanpengembang sistem informasi " Jurnal kajian bisnis, edisi September ,Yogyakarta " Technology Acceptance Model TAM dan Theory of Planned BehaviorTPB, aplikasinya dalam pengunaansoftware auditoleh Auditor", JurnalRiset Akuntansi Indonesia September 332-354. Yogyakarta
PengertianSistem Pemerintahan Semipresidensial, Ciri, Kelebihan, Kekurangan dan Negara Yang Menganutnya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang Sistem Pemerintahan Semipresidensial. Yang meliputi pengertian, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan serta negara yang menganut dengan pembahasan lengkap dan mudah dipahami.